Senin, 25 April 2011

ALAT TANAM SEBA GUNA ( PANSER )




PANSER 

(Penanam Serba Guna )

Oleh
SRIYONO
THL TB PP
BPP KEC. JATINOM KAB. KLATEN

Pendahuluan.
Pembangunan pertanian Era Revormasi dituntut bisa memenuhi kebutuhan pangan secara Nasional, dari berbagai lini telah digalakkan namun alhasil belum bisa memuaskan seperti apa yang diharapkan, semua itu tergantung dari erangkat keras maupun perangkat lunak yang disediakan oleh pemerintah dan respon atau tanggapan dari para pemangku kebijakan dan petani. Disisilain berbagai kendala selalu muncul, mulai dari ketersediaan Saprodi, serangan hama dan penyakit serta ketersediaan tenaga kerja disektor pertanian yang semakin langka menjadi kendala utama untuk suksesnya pembangunagn pertanian.
Kebutuhan tenaga kerja pada bidang pertanian ini adalah merupakan kebutuhan musiman, pada saat panen dan pengolahan tanah membutuhkan tenaga kerja yang banyak, namun diantara fase ersebut kebutuhan tenaga kerja biasanya sudah dapat dicukupi oleh para petani, Apalagi dijaman sekarang ini para generasi muda pada umumnya enggan terjung disektor pertanian, karena disektorini dianggap tidak mempunyai masa depan yang cerah, sehingga anak muda lebih senang Urbanisasi ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih meyakinkan masa depannya.
Untuk mengatasi haltersebut diatas kami membuat teknologi tepat guna yang kami beri nama PANSER ( penanam Serba Guna ), sesuai dengan namanya alat ini bisa untuk menanam Jagung, Kacang tanah, Padi, dan Kedelai dilahan kering.

Proto tipe panser:







Keunggulan PANSER:
1.      Penser merupakan alat tanam multi guna yaitu bisa untuk menanam jaguung, kacang tanah, padi, kedelai (kususnya pada lahan kering )
2.      Panser bisa dioperasikan pada lahan dengan pengolahan sempurna maupun tanpa olah tanah (TOT)
3.      Panser dapat dioperasikan secara manual maupun dengan bantuan mesin penggerak.
4.      Panser bisa menekan biaya tanam hingga ± 60 %.
5.      Masa pakai panser akan lebih lama karena bahan utama terbuat dari logam/besi.

Informasi lebih lengkap hubungi SRIYONO THL TB PP BPP Kec. Jatinom Kab. Klaten
Kontak person (HP) 085647168022.


















Jumat, 15 April 2011

PUPUK ORGANIK CAIR (FERINSAJA)


FERINSAJA
( FERMENTASI URINE SAPI JATINOM)
PENYELAMAT LINGKUNGAN
PENDAHULUAN

Kesuburan tanah merupakan modal dasar usaha pertanian, dengan kesuburan tanah ini para Petani merasakan akan pentingnya menjaga kesuburan tanah, apabila kesuburan tak dijaga hasil produksi akan menurun walaupun petani sudah berusaha semaksimal munggkin untuk memberikan pupuk kimia , yang senantiasa akan membuat perubahan-perubahan pada kondisi tanah, baik sifat fisik tanah ( tekstur tanah ) maupun sifat kimia tanah ( keasaman, kandungan unsure hara tanah ) dan lain-lain. Perubahan-perubahan inilah yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman sehingga akan menimbulkan banyaknya penyakit maupun produksi akan turun.
Disisi lain peternak sapi merupakan aset yang sangat penting dalam pengembalian kesuburan tanah, sebab pada usaha ini selain memproduksi daging dan susu, akan mengehasilkan limbah padat dan cair yang sangat tak tenilai harganya, limbah ini bila tidak dikelola dengan baik dan benar akan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan ( pencemaran lingkungan /Polusi ) namun bila dikelola dengan baik akan merupakan keuntungan bagi para petani sebab merupakan pupuk organic yang sangat baik.
Pupuk ini sangat baik bagi pengembalian kesuburan tanah, limbah padat bisa dibuat Bokhasie dan limbah cair dibuat Ferinsaja, dengan pangguanan Ferinsaja, penggunaan pupuk kimai (N) dapat ditekan hingga 50 % untuk tahap pertama, dan tahap selanjutnya penggunaan pupuk kimia (N) bisa dikurangi lagi, Ferinsaja selain dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman dan akan merubah sifat-sifat tanah karena banyak mengandung mikrobia yang dapat membantu pengembalikan kesuburan tanah. Selain itu keunggulan Ferinsaja ini merupakan pupuk organik cair yang sangat mudah diserap oleh akar tanaman serta mengurangi serangan hama dan penyakit.
       Ada bermacam-macam cara atau formula pembuatan Ferinsaja, hal ini sebab akan desesuaikan dengan potensi/ketersediaan bahan lokal yang ada. Dalam brosur  ini akan kami sajikan secara garis besar pembuatan verinsaja yang paling efektif dan murah, namun manfaatnya tidak kalah dengan formula atau pupuk organik lain yang beredar dipasaran
CARA PEMBUATAN

CARA PEMBUATAN FERINSAJA
Bahan :
1.       Urine sapi 100 lt.
2.       Isi Rumen Kambing 3 Ekor.
3.       5 Lt Molase/Tetes tebu
4.       Susu Skim 5 Kg
5.       10 Kg Taoge (Kecambah)
6.       5 Kg Tomat

ALAT :
1.       Drum kapasitas 150 lt
2.    Ember
3.    Gayung
4.    Pengaduk
5.    Jeligen
6.    Penumbuk/ Blender
7.      Sarinagn

Cara Pembuatan :
1.       Campur dan aduk susu skim dengan Urin sapi sedikit demi sedikit hingga benar-benar larut    (Larutan I )
2.       Campur molase dengan Urine hingga larut       (Campuran II )
3.       Masukan Campuran I dan Campuran II kedalam Drum volume 150 Lt
4.       masukan isi rumen kedalam campuran didalam drum dan diaduk hingga rata (homogen)
5.       Habiskan urine sapi hingga 100 lt sehingga akan terdapat rongga udara ± 1/3 bagian yang kososng untuk rongga udara yang akan terbentuk
6.        Tutup rapat drum tersebut dan diaduk 2 hari sekali  dan biarkan hingga 1 minggu
7.       Setelah 1 minggu Taoge dan tomat kita haluskan (diblender) , masukan pada ferinsa tersebut.
8.       Tunggu ferinsa 1 minggu lagi agar proses dekomposisi selesai, ferinsa akan selesai mengalami dekomposisi setelah umur  minnggu kemudian  maka siap untuk diaplikasikan.
CARA PENGGUNAAN


Cara penggunaan (Aplikasi) :

Tanaman Padi dan jagung :
·         Penyemprotan/pengkocoran pada pagi/sore hari
·         Dilakukan 3X pada umur 1,3,5 minggu HST
·         Dosis 25 lt untuk 1 musim tanam/Ha
·         Tahap pemakaian pertama pupuk kimia bisa ditekan/dikurangi 50 %
·         Tahab musim tanam berikutnya penekanan ditingkatkan menjadi 70 % dan seterusnya

Tanaman hortikultura :
·         Penyemprotan/pengkocoran pada pagi/sore hari
·         Dilakukan 5 s/d 7 X pada umur 1,3,5,7.9,11,13 minggu HST
·         Dosis 75 lt untuk 1 musim tanam/Ha
·         Tahap pemakaian pertama pupuk kimia bisa ditekan/dikurangi 50 %
·         Tahab musim tanam berikutnya penekanan ditingkatkan menjadi 70 % dan seterusnya











MARI BERSAMA-SAMA  MENYELAMATKAN ALAM


***Ingat penggunaan Ferinsaja harus bersamaan penggunaan pupuk organik/kompos agar lebih efektif.
*** Ingat tanah adalah titipan bagi anak cucu maka jagalah kesuburan tanah agar kita tidak mewariskan tanah yang tandus dan bencana bagi anak cucu kita.